Posted in kyky belajar, Mari Membaca

7 Trik Agar Tetap Konsisten Saat Terapkan Kedisiplinan Pada Anak

Membuat anak untuk disiplin melakukan kewajibannya memang tidak mudah. Kondisi ini bisa semakin parah ketika orangtua juga tidak konsisten menerapkan peraturan yang mereka buat.

Ketidakonsistenan tersebut bisa terjadi karena banyak hal, misalnya ketika Anda lelah atau stres. Ketimbang semakin capek karena harus menghadapi anak yang marah saat tidak menurut, Anda memilih membiarkannya melanggar aturan yang sebenarnya sudah disepakati bersama.

Sal Severe, penulis buku ‘How to Behave So Your Child Will Too’ mengatakan bahwa sikap tidak konsisten dapat membuat buah hati merasa ragu-ragu, tidak aman, dan bingung. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Aviva Pflock, penulis buku parenting yang menyatakan bahwa konsistensi sebenarnya membuat anak-anak merasa nyaman.

Lalu apa saja yang dapat orangtua lakukan untuk menjaga konsistensi ketika menerapkan disiplin pada anak? Berikut triknya seperti dilansir dari Baby Center.

1. Tentukan Prioritas
Sesuatu yang terlalu berlebihan tidak akan baik, begitu pula jika Anda berusaha mendisiplinkan terlalu banyak peraturan sekaligus pada anak. Pilihlah satu atau dua peraturan yang ingin Anda disiplinkan pada buah hati agar Anda tidak kewalahan dalam menjalankannya sehingga dapat konsisten.

2. Bersabar
Saat-saat awal anak memiliki kewajiban baru yang harus dilakukan, kadang mereka tidak memahami betul bahwa peraturan tersebut harus mereka patuhi. Hal ini wajar mengingat usia anak yang belum dewasa. Maka itu, bersabarlah untuk menunggu terjadinya perubahan pada buah hati karena apa yang Anda inginkan kadang tidak bisa Anda dapatkan secara mudah dan cepat.

3. Menulis Peringatan
Catatlah beberapa peringatan yang harus Anda patuhi sendiri di tempat-tempat yang tidak jauh dari pandangan seperti ‘jangan berdebat’ atau ‘jangan menyerah jika anak merengek’. Selain itu, selalu ingatkan diri Anda sendiri tentang prinsip 3C yaitu Calm (tenang), Consistency (konsistensi), dan Caring (perhatian).

4. Pertimbangkan Jangka Waktu
Semua orang membutuhkan waktu, struktur, dan tidak dalam keadaan stress saat melaksanakan konsistensi. Maka itu, janganlah menetapkan peraturan baru tentang bagaimana si kecil harus disiplin tidur lebih awal setelah liburan kenaikan kelas tepat sehari sebelum memulai tahun ajaran baru, baru punya adik bayi atau akan pindah rumah.

5. Siap Menerima Perlawanan
Sebagaimanapun Anda konsisten pada peraturan yang dibuat, tidak menutup kemungkinan anak akan memberikan respon yang buruk dan berusaha kembali ke kebiasaan lama. Jika hal tersebut terjadi, jangan merasa putus asa karena hal tersebut normal. Terimalah perlawanan sementara yang dilakukan anak karena dapat membuatnya tidak terlalu merasa frustasi sementara Anda dapat tetap konsisten pada apa yang dijalani.

6. Meminta Bantuan
Saat berkomitmen untuk mendisiplinkan buah hati, mintalah bantuan dari pihak-pihak lain yang memiliki pengaruh bagi kehidupan anak untuk mempermudah misi Anda mengubah sikap buruknya. Pihak-pihak yang bisa Anda mintai bantuan antara lain teman Anda, guru sekolah atau guru les, pengasuh, atau kakek-nenek.

7. Buat Pengecualian
Sesekali buatlah pengecualian secara sengaja sebagai hadiah bagi anak yang selalu disiplin. Misalnya saja membebaskan dia dari peraturan membereskan kamar tidurnya selama ia menginap di rumah kakek-nenek. Hal ini dapat meningkatkan kedisiplinan buah hati pada peraturan yang ada karena ia merasa senang menjalankannya.

Sumber: Wolipop.com

Posted in kyky belajar, Mari Membaca

Ajarkan 7 Hal Ini Sebelum Anak Masuk TK

Sebelum anak mulai sekolah di taman kanak-kanak (TK), Anda perlu mengajari si kecil cara beradaptasi di kelas. Tidak hanya bermain dengan lingkungan sekitar, tapi juga menjaga sopan santun selama guru menerangkan. Agar anak mengerti serta menerapkannya saat sekolah, ajarkan tujuh hal ini kepada si kecil.

1. Tetap Duduk & Tidak Berisik

Seperti yang dirangkum dari All Women Stalk, ajari anak Anda tetap duduk dan memperhatikan guru yang sedang berbicara walaupun dia dikelilingi oleh permainan kesukaannya. Persiapkan si kecil agar tidak berisik serta mengganggu teman lain ketika guru sedang menerangkan. Ajak dia ke perpustakaan terdekat untuk membaca buku. Biasakan diri mereka tenang dalam ruangan. Cara ini bisa mengontrol anak supaya tetap menjaga sikap ketika pelajaran dimulai.

2. Mendengarkan Instruksi Guru

Ajarkan anak Anda mendengarkan instruksi dari guru mereka. Tidak hanya duduk diam, tapi mendengarkan perintah dari guru sangatlah penting. Sang buah hati harus bisa melaksanakan tugas dari gurunya tanpa mencela perkataannya. Oleh karena itu, biasakan mereka mendengarkan nasihat Anda dan tidak memotong pembicaraan.

3. Mengikuti Aturan

Mematuhi peraturan mungkin hal yang cukup sulit bagi si kecil saat baru memasuki taman kanak-kanak. Berikan dia dua atau tiga perintah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, seperti menaruh piring kotor ke wastafel, mengelap meja sehabis makan, lalu mencuci tangan hingga bersih. Hal tersebut bisa membuat anak mematuhi peraturan yang ada.

4. Memakai Seragam Sendiri

Sebelum masuk TK, Anda perlu mengajarkan si kecil memakai seragam sendiri. Hal itu untuk membantunya setelah buang air kecil di sekolah atau saat seragam berantakan setelah bermain. Coba latih anak memakai seragam sendiri sebelum berangkat ke sekolah.

5. Mengikat Tali Sepatu

Belikan anak Anda sepatu yang mudah dipakai. Bila ada talinya, ajarkan mereka mnegikat tali sepatu. Cari sepatu bertali yang memang dikhususkan untuk anak seumuran mereka. Cara ini akan memudahkan si kecil jika harus melepas sepatunya di sekolah.

6. Berbagi Sesama

Anda harus melatih anak supaya mau berbagi makanan atau yang lainnya dengan teman sebaya mereka ketika di sekolah. Coba tunjukkan sikap berbagi Anda dengan si kecil saat di rumah. Puji dia kalau mau berbagi juga dengan Anda atau bahkan kakak mereka. Langkah ini untuk melatih dia supaya tidak egois ke depannya.

7. Sopan Santun

Ajari anak sejak dini agar selalu menjaga sopan santun dengan orang-orang di sekitarnya, terutama terhadap orang yang lebih tua. Anak harus tahu kapan dia mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’, menunggu giliran mereka, serta memperlakukan orang lain dengan baik.

 

Sumber: Wolipop.com

 

Semoga bermanfaat 😉

Posted in Cerita Hidup, Nasib Gadis di Rantau Orang

Twin Batik!

I and My jiejie, Sari Dewi bought the same motif of Batik. Actually My jiejie asked me to buy the same Batik with her. She chose the pink one for me. She said it will be very nice if I wear it. ^__^

I asked to the shopkeeper what kind of Batik are those.. and He said that Those made in Solo.. Yaa.. because He said that, I trust him! hehehe..

Then We used The Batik on Friday!! and taraaaa…………………………………..


Haa.. My Batik is not visible here!!

uumm.. taraaa………………………………………….

I was the pink one and my jiejie was the purple one! ^___^v