Posted in Cerita Hidup, Nasib Gadis di Rantau Orang

Adapt to Sustain from GBC Indonesia

Jakarta, 11 April 2012

Hari ini saya diajak ibu atasan menghadiri Opening Ceremony GreenRIGHT 2012 yang diberi tema besar Adapt to Sustain dari GBCI. Acara GreenRIGHT ini merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup, khususnya area perkotaan dengan melakukan inovasi-inovasi yang dapat diaplikasikan pada bangunan. Acara ini luar biasa banget, karena dihadiri oleh Bapak Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA dan Bapak Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE. Berikut saya lampirkan ulasan dari acara ini.

Pembicara 1: Naning Adiwoso (Chairperson of GBC Indonesia)

Tema: Adapt to Sustain

Tema Adapt to Sustain bertujuan untuk memberikan pesan bahwa semua orang harus termotivasi untuk mengubah tingkah laku dan beradaptasi dalam menuju hidup secara harmoni dengan alam.

Acara GreenRIGHT 2012 berperan dalam bagian penting dalam mendukung  pola hidup efisien, sehat, dan ramah lingkungan. Kedepannya akan terciptanya pembangunan Indonesia yang ramah lingkungan dan lebih baik lagi.

———————————————————————————————————————————————–

Pembicara 2: Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, MSIE., MSCE (Advisory Board of GBC Indonesia)

Tema: Shifting Paradigm: Balancing Growth and Emission

            (Pergerseran Paradigma: Keseimbangan Pertumbuhan dan Emisi)

Bumi tidak tumbuh, tetapi sumber daya yang ada di dalamnya terus dieksplorasi oleh manusia. Salah satu contoh adalah dengan adanya fenomena kenaikan harga minyak bumi saat ini. Ketersediaan minyak bumi semakin lama akan semakin sedikit, bahkan habis. Sebagai penghuni bumi, manusia berkewajiban untuk tetap menjaga ketersediaan sumber daya dan keseimbangan alam bumi.

Sumber Emisi atau Gas Buang seperti CO dan CO2 di Indonesia berasal dari pembabatan hutan dan pembakaran lahan gambut sebesar 60% disamping sumber lainnya yang bersumber dari sektor pertanian, limbah industri, penggunaan energi dan transportasi. Jika hal ini terus berlangsung, maka di tahun 2020 Indonesia akan menghasilkan gas emisi CO2 sebesar 2.950 juta ton per tahun.

Saat ini Gerakan Hijau sudah mulai masuk ke dalam instansi Pemerintahan, yakni dengan adanya dukungan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Lingkungan Hidup yang ikut berpartisipasi ke dalam seminar Green RIGHT 2012.

Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 26% dengan usaha sendiri dan jika mendapatkan bantuan internasional akan ditingkatkan menjadi 41% pada tahun 2020 dalam pertemuan G-20 di Pittsburg. Ini adalah angka tertinggi komitmen dari Presiden RI kepada dunia Internasional, dibandingkan Negara maju seperti Amerika dan Cina.

Pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai gas buangan dalam Perpres no. 61 tahun 2011 dan peraturan mengenai penghematan energi dalam Inpres no. 13 tahun 2011.

Pemerintah Indonesia berupaya untuk membuat program-program yang mendukung gerakan hijau, yakni Green Building Movement dimana pelaksanaannya dilakukan bersama-sama dan keberhasilan program ini bergantung pada masyarakat di luar instansi pemerintahan.

GBCI merupakan suatu gerakan masyarakat dimana setiap elemen masyarakat secara pribadi fokus untuk menghijaukan kembali Indonesia. Sebagai suatu gerakan, inovasi-inovasi terus menerus diciptakan, salah satunya adalah penciptaan teknologi dalam bentuk bahan material yang bersifat nano dalam bidang pembersihan gedung. Untuk mengetahui suatu gedung sudah menerapkan sistem GREEN dapat dilihat dari besarnya anggaran biaya perawatan, salah satunya adalah pembersihan. Gedung yang sudah menerapkan GREEN memiliki biaya pembersihan ¼ dari biaya pembersihan normal. Selain itu, penggunaan energi dan water management juga menjadi parameter yang dapat dilihat apakah gedung tersebut sudah menerapkan sistem GREEN atau belum.

Biasanya cara pandang orang lebih banyak adalah jangka pendek, sehingga sulit sekali untuk menerapkan konsep GREEN dalam kehidupan mereka. Untuk itulah diperlukan perubahan paradigma dan cara pandang jangka panjang agar konsep GREEN dapat diterapkan saat ini.

———————————————————————————————————————————————–

Pembicara 3: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA (Minister of Environment Government of Indonesia)

Tema: Green Economy: “Does It Include You”.

             Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatan Kualitas Lingkungan

Tema Lingkungan Hidup tahun 2012 ini adalah Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan. Sub tema dari pembangunan berkelanjutan Indonesia adalah konsumsi dan produksi berkelanjutan yang tercakup pada 3 pilar pembangunan Indonesia, yakni:

  • Ekonomi
  • Sosial
  • Lingkungan Hidup

Hal ini berdasarkan karena kegiatan produksi dan konsumsi yang dilakukan memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan hidup Sumber Daya Alam yang terus menerus dieksploitasi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dicanangkan untuk memproduksi dan menggunakan produk yang ramah lingkungan (Green Product).

Pada tahun 1990an, kecenderungan konsumen dalam memilih Green Product meningkat tajam. Di Eropa, 95% multi nasional industrinya mulai mengubah sistem produksi untuk menghasilkan Green Product.

Target Pemerintah menuju Indonesia hijau tahun 2020 adalah dapat mereduksi emisi sampai dengan 26%  dengan usaha sendiri dan akan mengalami peningkatan sebesar 15% jika ada bantuan internasional.

  1. Reduksi Energi sampai 30%
  2. Reduksi emisi karbon sampai 35%
  3. Reduksi penggunaan air 30-50%
  4. Reduksi pengolahan sampah 50-90%

Pada tahun 2000, konsep Green Building mulai dicanangkan. Program-program Green Building, Ecolabel dan Certification difokuskan pada target penurunan emisi Gas Rumah Kaca.

Program/ Konsep GREEN melibatkan berbagai stakeholder, diharapkan dengan mengubah pola produksi, konsumsi, ekonomi, dan pola hidup dapat mencapai target penurunan emisi Gas Rumah Kaca.

Terdapat  5 bidang utama yang akan menjadi fokus penurunan emisi Gas Rumah Kaca, yaitu:

  • Kehutanan dan Lahan Gambut
  • Limbah
  • Pertanian
  • Industri
  • Energi dan transportasi

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Pemerintah mengeluarkan peraturan dalam Perpres 71 tahun 2011 mengenai Inventarisasi Penurunan Gas Rumah Kaca. Sedangkan untuk sertifikasi bangunan ramah lingkungan dituangkan dalam Permen LH nomor 8 tahun 2010 tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.

———————————————————————————————————————————————–

Pembicara 4: Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE.(Minister of Public Works Government of Indonesia)

Tema: Reducing Greenhouse Gas Emission Through Green Building

Tantangan yang dihadapi oleh berbagai Negara adalah Perubahan Iklim dan Pemanasan Global. Berbagai upaya telah dilakukan, dari mitigasi hingga mengatasi perubahan iklim dan permasalahan-permasalahan terkait. Untuk itu diperlukan kesadaran akan pentingnya prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

Konsep-konsep ramah lingkungan seperti infrastruktur hijau diarahkan untuk mencapai tujuan dari pembangunan yang berkelanjutan. Harapannya adalah penataan ruang dengan konsep Green Building memiliki peranan penting dalam upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

Dalam The Force National Report tahun 2007 menyatakan bahwa rata-rata suhu permukaan bumi telah meningkat sebesar 0,74oC selama 100 tahun terakhir dan peningkatan suhu bumi yang signifikan ini disebabkan oleh emisi Gas Rumah Kaca. Perkiraan emisi Gas Rumah Kaca ini telah mengalami peningkatan 2 kali lipat sejak tahun 70an dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Permukaan air laut telah mengalami peningkatan sebesar 1,28mm dalam 40 tahun terakhir. Hal ini memberikan dampak lingkungan yang signifikan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kenaikan permukaan air laut dapat menyebabkan hilangnya pulau-pulau kecil yang ada di Nusantara.

Menurut penelitian Kerajaan Inggris, kenaikan 4oC suhu bumi memberikan dampak buruk bagi industri perikanan dan akuakultur, termasuk Indonesia. Hal ini akan mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia.

Indonesia termasuk ke dalam 20 negara penghasil Gas Rumah Kaca terbesar. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Gas Rumah Kaca adalah:

  • Kependudukan
  • Pembangunan
  • Ekonomi
  • Penggunaan energi

Pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Indonesia ditandai dengan bertambahnya tingkat urbanisasi yang sangat pesat. Peran kota sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang mendorong terjadinya perpindahan penduduk ke kota.

Selama 41 tahun terakhir, sekitar ½ penduduk Indonesia ( 52%) di tahun 2010 tinggal di daerah perkotaan dan diperkirakan akan semakin meningkat di tahun 2030. Urbanisasi yang pesat berarti memberikan arti meluasnya kawasan pembangunan.

Bangunan gedung berkontribusi menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 24%. Angka ini lebih tinggi dari sektor transportasi dan industri. Kontribusi emisi gas CO2 dari bangunan Commersial adalah 3.320,84 giga gram, sedangkan bangunan Residential adalah 23.878,82 giga gram.

Fenomena peningkatan suhu kawasan perkotaan yang lebih tinggi dari pedesaan disebabkan karena tingginya kepadatan penduduk di kawasan perkotaan. Hal ini mengindikasikan bahwa kawasan perkotaan memiliki kontribusi terhadap peningkatan emisi Gas Rumah Kaca.

Dalam Undang-undang No. 26 / 2007 tentang Penataan Ruang antara lain telah menegaskan bahwa 30% dari wilayah kawasan perkotaan harus berwujud Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan komposisi 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Preskripsi RTH 30% tersebut merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota/Kabupaten dan termuat di dalam Perda tentang RTRW Kota/Kabupaten.

Kementrian PU telah merintis Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) sejak tahun 2011 sebagai salah satu bentuk insentif program dari Pemerintah Pusat agar Pemerintah Kota/Kabupaten bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi dapat mempercepat pemenuhan ketetapan UUPR tentang RTH Publik, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim di Indonesia. Inisiatif P2KH tidak hanya dilaksanakan oleh unsur Pemerintah Kota/Kabupaten, namun juga oleh unsur komunitas hijau dan masyarakat lokal yang kreatif dan inovatif sebagai bagian dari upaya mendorong Gerakan Hijau Perkotaan (Urban Greening Movement).

8 Atribut Kota Hijau diantaranya:

  • Green Building : Penerapan bangunan ramah lingkungan (hemat air, energi, struktur, dll).
  • Green Energy : Pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan.
  • Green Water : Peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air.
  • Green Transportation : Pengembangan sistem transportasi yang berkelanjutan, misal: transportasi publik, jalur sepeda, dsb.
  • Green Waste : Penerapan prinsip 3R yaitu mengurangi sampah/limbah, mengembangkan proses daur ulang dan meningkatkan nilai tambah.
  • Green Openspace : Perwujudan kualitas, kuantitas, dan jejaring RTH perkotaan.
  • Green Planning and design : Perencanaan dan perancangan yang sensitif terhadap agenda hijau.
  • Green Community : Peningkatan kepekaan, kepedulian dan peran serta aktif masyarakat dalam pengembangan atribut-atribut Kota Hijau.

Melalui kolaborasi produktif antar pemangku kepentingan pada berbagai tingkatan, ke depan, P2KH diharapkan dapat diperluas ruang lingkupnya, baik pemangku kepentingan, pendanaan maupun kota/kabupaten peserta-nya. Dengan demikian, Kota Hijau yang berkelanjutan di Indonesia tidak hanya menjadi utopia, namun dapat direalisasikan secara sistematis dan bertahap.

 

Dan ini adalah Tim dari kami yang menghadiri acara Opening Ceremony GreenRIGHT 2012

 

Posted in Nasib Gadis di Rantau Orang

Kiriman Nisan Kuburan Cina

Hari ini sebenarnya saya geli sendiri, pasalnya kakak kelas saya di biologi mengirimkan email yang judulnya adalah NISAN.

Apa itu NISAN? merk mobil? tentu saja bukan! Nisan yang dimaksud disini adalah NISAN KUBURAN, hihihihi…

Beberapa minggu yang lalu, selagi menggalau-galau karena gak punya partner untuk bekpeking, saya menelepon kakak kelas saya ini, namanya Teh Umi. Karena saya sudah lama sekali ga bekpeking solo karir (apa sih!) jadinya saya butuh effort besar untuk memberanikan diri lagi pegi-pegi sendirian… *nasibmasihsingle :p

Saya nelepon Teh Umi untuk mendapat hembusan angin segar semangat agar saya kembali berani mendamparkan diri ke suatu daerah yang belum pernah saya tapaki, gak ada  yang saya kenal, dan tanpa partner. Teh Umi ngasih beberapa ‘wejangan’ (hihihi) supaya planning bekpeking saya nanti berjalan lancar.

Di tengah-tengah ngasih wejangan, tiba-tiba Teh Umi nawarin sesuatu ke saya. Tiba-tiba Teh Umi nanya tentang kemampuan bahasa mandarin saya..

Teh Umi: “Kamu masih belajar bahasa mandarin?”

Saya: “Masih, Teh!”

Teh Umi: “Sampai kapan?”

Saya: “Bisa jadi seumur hidup… seumur umur kalo masih kerja di kantor yang sekarang, hihihihi… :p ”

Teh Umi: “Hahahhaha… Kamu mau aku kasih tantangan gak?”

Saya: “Apaan, Teh?”

Teh Umi: “Terjemahin tulisan dari nisan kuburan cina…”

Saya: “Haaaaa???????????!!!! Aku gak mau ke kuburan!!!!”

Teh Umi: “Yeee.. bukan kamu yang ke kuburan! Temen aku lagi butuh penterjemah tulisan-tulisan di batu nisan kuburan cina. Dia yang akan motoin nisan-nisan di kuburan cina.”

Saya: “Buat apa teh?”

Teh Umi: “Nanti aku jelasin.. nanti aku kirim email ke kamu yaah kalo aku sudah kirim emailnya.”

Saya: “Oke!”

Hahahaha… dapat tantangan kek gitu sebenarnya bikin saya jiper juga sih! Masalahnya kemampuan bahasa mandarin saya masih tingkat Play Group kalo di Negeri Cina! hahahaha… Lao shi aja kalo ngajar pake DVD yang khusus untuk anak TK, hihihi.. Tapi.. Hao le ba! Sudahlah! dicoba saja dulu.. toh kalo gak bisa, tinggal nanya Lao shi, Cici dokter Koko dokter, Koko Edi atau Cici Re sekalian, hihihi…

Nah, hari ini Teh Umi kirim foto-foto nisannya. Jumlah nisan sekitar 18 buah.. tadinya mau 70 buah! (Masha Allah! ampuuuunn!!)

Dari email, saya buka deh foto-foto yang dikirim.. Hiii.. banyak juga yaaa tulisannyaaa…>.< maksudnya banyak juga tulisan yang gak kebaca karena beberapa usia kuburannya sudah tua, hehehe..

Dari Teh Umi saya tahu kalau foto-foto nisan yang dikirim ini bakal jadi jurnal penelitian salah seorang temannya yang Antropolog. Berhubung temennya itu dosen PNS, jadi ada kewajiban untuk membuat publikasi ilmiah. Dari cerita Teh Umi juga saya tahu bahwa dalam sistem pemakaman di Cina ada klasifikasinya, ada semacam kastanya… Menarik! Kayaknya selanjutnya saya akan tanya-tanya Cici dokter, deh.. ^__^

Tadinya saya berpikir temennya Teh Umi seorang Arkeolog, nyari harta karun atau benda-benda bersejarah di kuburan cina,  ternyata beliau Antropolog, hihihi…

Yasudah akhirnya saya menerima ‘Job’ sebagai penterjemah ‘amatir’ nisan kuburan cina… Lumayan.. siapa tahu jadi penambah semangat saya untuk giat belajar di tengah rasa malas membaca huruf-huruf Hanze yang menjelimet.. atau mungkin bisa jadi ini lahan ‘penghasilan tambahan’ saya sebagai penterjemah, hihihihi… Untuk pelanggan pertama, kasih gratis dulu sajalah.. penglaris! hihihihihi…. *mintadilemparsendaljepit XD

Kalau kata Teh Umi, “Ditarif ajaa!! lumayan buat nambah-nambah kocek kamu bekpeking nanti! hahahahahaa…”

Mana Tegalaaaaaaaahh!!!!! XD

Yang bikin saya makin geli hari ini adalah waktu saya sms-an sama Cici dokter, bahasa saya nyampur Mandarin-Indonesia.. Di akhir sms Cici dokter tiba-tiba nulis, “Kiki mandarinnya ada kemajuan yaaa.. senang!” Hiiii…. rasanya makin jiper sama Cici! Padahal lebih banyak bahasa Indonesianya ketimbang mandarinnya! :p

Mungkin karena kami deket banget, saya anggap Cici dokter sebagai kakak perempuan.. Jadinya Cici rasa seneng lihat adiknya yang masih ‘TK’ ini ada kemajuan ngemeng bahasa mandarin, hihihi..

Posted in Melancholische Seite

*meracau sendiri*

Kalau bukan karena kalian, mungkin aku sudah mengubur mimpi.. Mimpi mimpi indah masa depan yang ku rangkai sendiri tanpa peduli orang berkata A, B, C, dan Z.. (kepanjangan kalau nulis semua huruf :p )

Kalau bukan karena kalian, mungkin aku sudah melupakan bahwa aku pernah bermimpi.. Mimpi memiliki masa depan yang jalannya aku tentukan sendiri… walau kini aku sedang terkungkung di Sangkar Emas… (hhmmm…)

Tapi…. “Sangkar Emas kan tidak akan mengubah Rajawali menjadi Burung Nuri, kyw!” kata kalian XD

“Sampai kapan lu akan mimpi terus?! Dedlen umur cuy! Better be hurry!”… dan itu menjadi kalimat pamungkas! XD


Kalau bukan karenamu, cinta… mungkin aku tak kan pernah berdiri tegar,, rasa tegar yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.. Mengarungi setiap ujian hidup yang Allah berikan, menguji kesungguhan diri sampai mana batas keteguhan hati ini akan berakhir.. Keteguhan hati akan selalu terpatri, sehingga tabir indah namamu di Lauh Mahfudz sana terbuka dan tiba saatnya aku tahu bahwa itu adalah Kau..

Dan kalau bukan karenaMu, Allah… CintaMu Allah.. KaruniaMu Allah.. RahmatMu… tidak akan pernah aku bandingkan dengan apapun di dunia ini… Subhanallah, subhanallah, subhanallah…

Dan kini kembali berkata BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIIM…..

 

 

April 2nd 2012, 10.47 PM

*intermezzo*

*kembali belajar percakapan bahasa mandarin*

A:        你        跟        我        一        起        去、    好        吗?

             Nǐ         gēn     wǒ       yī         qǐ       qù,  hǎo        ma  ?

B:        好、    咱        们        走        吧!

           Hǎo,    zán     men    zǒu     ba  !

:p